ASRI CATERING
MENERIMA PESANAN : NASI BOX NASI KUNING NASI TUMPENG DLL. ( isi dapat disesuaikan dengan harga dan kesepakatan ) ASRI juga menyediakan : GADOGADO AYAMBAKAR SOTOAYAM KAREDOK Kami juga bekerja sama dengan ZAFIRA Aqiqah ( Kp. Jatiwaringin Rt 05/01 Blok Jambu Tangerang, Banten - 081319321306 dengan Bpk. Mazen ) Melayani pesanan aqiqah. Harga sesuai dengan paket yang dipilih
Senin, 02 Oktober 2017
Minggu, 18 Mei 2014
DETIK-DETIK SAKARATUL MAUT RASULULLAH SAW
Ada sebuah kisah tentang totalitas
cinta yang dicontohkan Allah lewat kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, meski langit
telah mulai menguning,burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap.
Pagi itu, Rasulullah dengan suara
terbata memberikan petuah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan
Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan
dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur'an. Barang siapa mencintai sunnahku,
berati mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama
masuk surga bersama aku."
Khutbah singkat itu diakhiri dengan
pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar
menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan
tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya
dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.
"Rasulullah akan meninggalkan
kita semua," desah hati semua sahabat kala itu.Manusia tercinta itu,
hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala
Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari
mimbar.
Saat itu, seluruh sahabat yang hadir
di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa. Matahari kian
tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah
sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah
kurma yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar
seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?"
tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku
sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya
yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu
wahai anakku?" "Tak tahulah aku ayah, sepertinya ia baru sekali ini
aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap putrinya
itu dengan pandangan yang menggetarkan. Satu-satu bagian wajahnya seolah hendak
di kenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara,
dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut," kata
Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.
Malaikat maut datang menghampiri,
tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tak ikut menyertai. Kemudian
dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap diatas langit dunia menyambut
ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
"Jibril, jelaskan apa hakku
nanti dihadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.
"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.
Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata jibril.
Tapi itu ternyata tak membuat
Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang
mendengar kabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Kabarkan kepadaku bagaimana
nasib umatku kelak?"
"Jangan khawatir, wahai Rasul
Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi
siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada didalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya
Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik Tampak seluruh tubuh
Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa
sakit sakaratul maut ini."
Lirih Rasulullah mengaduh. Fatimah
terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril membuang
muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kaupalingkan wajahmu Jibril?"
Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang tega,
melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar
Rasulullah memekik, karena sakit yang tak tertahankan lagi. "Ya Allah,
dahsyat niat maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada
umatku." Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak
bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera
mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku,
peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah di antaramu."
Di luar pintu tangis mulai terdengar
bersahutan, sahabat saling berpelukan.Fatimah menutupkan tangan di wajahnya,
dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
"Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"
Dan, pupuslah kembang hidup manusia
mulia itu. Kini, mampukah kita mencinta sepertinya? Allahumma sholli 'ala
Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi
* * *
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita. Kirimkan kepada sahabat-2 muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencinta kita. Karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka.
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita. Kirimkan kepada sahabat-2 muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencinta kita. Karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka.
Sabtu, 17 Mei 2014
JARINGAN KERJA SAMA KULINER KAMI
Kami
juga bekerja sama dengan ZAFIRA Aqiqah ( Kp. Jatiwaringin Rt 05/01 Blok
Jambu Tangerang, Banten - 081319321306 dengan Bpk. Mazen )
Melayani pesanan aqiqah.
Harga sesuai dengan paket yang dipilih:)
Melayani pesanan aqiqah.
Harga sesuai dengan paket yang dipilih:)
Lapar ?
KLIK saja ini untuk daerah Tangerang dan sekitarnya :) https://www.facebook.com/AsriCatering
KLIK saja ini untuk daerah Tangerang dan sekitarnya :) https://www.facebook.com/AsriCatering
Langganan:
Postingan (Atom)